Sinopsis Adalah

sebelum membuat sinopsis ada baiknya kalau kita mengetahui apakah yang di maksud dengan sinopsis itu

Kalau sinopsis itu adalah suatu ringksan dari cerita baik itu film pendek, film, ataupun series.

Jadi, sinopsis itu bisa dibilang review dari suatu film.

sedangkan outline itu adalah poin penting dari suatu film.
maaf nih, mungkin agak ngawur buat contohnya.
Kalau agan dalam tingkat kuliah tahu apa itu outline. sedangkan kalau belum, outline itu bisa dikatakan daftar isi yang bisa memudahkan dalam mencari poin penting. Jadi outline itu umumnya dibuat untuk membuat film.
Kenapa semuanya seperti penulisan buku, yah karena setiap film itu mempunyai naskah yang harus ditulis. Mungkin, agan akan menulis treatment (bisa disebut naskah tanpa dialog) dulu baru menulis naskah dan akhrnya pengambilan gambar.

Membuat sinopsis itu dibagi secara dua, kamu ingin membuat suatu film berdasarkan dari suatu karya atau berdasarkan ide. Penulisan berdasarkan karya langkahnya sebagai berikut :

1. Membaca dengan seksama karya yang akan dibuat sinopsis

2. Ambil intisari (extract/substance) karya yang dibaca untuk dijadikan inti ringkasan

3. Tulis dengan bahasa yang mengalir (khas Anda) seperti sedang mendongeng

4. Menulis sinopsis adalah melakukan retold (menceritakan kembali)

5. Sinopsis sebuah buku idealnya antara 500 – 1.000 kata roman, komedi, criminal, horror dan sebagainya (Jangan bertele-tele)

6. Perlu ilustrasi (cover buku)

7. Dipublikasi di media-massa / untuk umum

8. Tidak mencantumkan biodata penulis

9. Sinopsis bukan resensi

Sedangkan kalau berdasarkan ide itu, langkahnya seperti ini :

1. Menulis plot-plot ide/gagasan yang akan ditulis sebagai selling-point

2. Tegaskan, target – sasaran ide

3. Tulis dengan gaya tulisan Promosi yang bersifat merayu agar pihak penerbit /produser tertarik membelinya untuk diterbitkan/ diproduksi

4. Tonjolkan dengan jelas, apa yang akan dijual: cinta, parodi, satire, roman, komedi, criminal, horror dan sebagainya

5. Panjang sinopsis 750 – 1.500 kata

6. Tulisan dibuka dengan trigger – sebagai daya tarik

7. Mencantumkan biodata penulis/pengarang sebagai selling point

8. Sinopsis ini sebagai cikal bakal karya yang akan ditulis/dikembangkan

Yang paling penting hasil karya sinopsis kamu itu bukanlah hasil browsing ya, suatu sinopsis itu harus ada sesuai dengan isi dari film kamu sendiri dan setiap orang pasti akan berbeda-beda dalam menulisnya. Lebih singkatnya langkah-langkah membuat sinopsis secara umum adalah:

Satu halaman saja, tidak lebih

Cara menulis sinopsis yang baik sebaiknya tidak lebih dari satu halaman karena sinopsis itu merupakan ringkasan dari isi buku atau ide yang ada, bukan ulasan apalagi pendapat pribadi.

To the point

Sinopsis harus langsung menceritakan tentang isi buku atau ide yang merupakan klimaks dari alur cerita buku atau ide tersebut. Tidak membahas panjang lebar termasuk karakter tokoh maupun latar cerita dalam buku atau ide tersebut.

Bukan pendapat pribadi

Sinopsis tidak bercerita tentang pendapat pribadi akan suatu buku atau ide. Pendapat pribadi hanya berlaku ketika ingin menulis sebuah resensi dan tidak berlaku dalam cara menulis sinopsis yang baik.

Bahasa sederhana

Menuliskan sinopsis tidak perlu menggunakan bahasa yang rumit dan sulit dimengerti. Cukup menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan tentu saja tidak “alay plus lebay”. Namun dapat juga menuliskan sinopsis dalam bahasa asing jika buku atau ide rencananya dipasarkan di luar Indonesia.

Bagaimana sudah mengerti membuat sinopsis? Intinya perbanyak membaca contoh-contoh sinopsis dan mengerti target audience film kamu, agar lebih memudahkan kamu untuk membuat suatu sinopsis. Selamat mencoba.

Sumber : 1 2

Langkah-langkah membuat sinopsis lainnya

* Membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
* Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan – gagasan yang penting.
* Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah ke dua. Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
* Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
* Ringkasan tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.

Skenario

Skenario, adegan layar (screenplay) atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra.

Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. Tulisan standar untuk skenario adalah Courier ukuran 12. Terdapat sejumlah program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx, DreamaScript, Final Draft, Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll.

Komponen-komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada “apa yang kita lihat” dan dialog merujuk kepada “apa yang dituturkan oleh tokoh”. Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual di awal cerita.

Skenario untuk televisi kadangkala disebut sebagai “skenario TV” atau “teleplay” dalam Bahasa Inggris.

Naskah film merupakan salah satu karya sastra yang memiliki kesamaan struktur dengan drama. Sebuah naskah film juga memiliki latar, plot, penokohan, dan tema. Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan drama. Dalam sebuah naskah film, tidak terlalu banyak monolog seperti dalam drama, dan penokohan lebih banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh dalam naskah tersebut, karena hasilnya nanti adalah visualisasi dari naskah film itu sendiri.

Penulisan skenario

Penulisan skenario adalah salah satu aktivitas pada tahap pra-produksi dalam proses pembuatan film. Aktivitas ini sangat penting karena skenario berfungsi sebagai kerangka atau cetak biru sebuah film, dan juga sebagai pedoman tertulis bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembuatan film (terutamasutradara) akan bagaimana film itu selesai nantinya.

Penulisan skenario biasanya dilakukan oleh seseorang yang khusus ditugaskan untuk itu, yaitu penulis skenario. Meski demikian bisa juga penulisan skenario dikerjakan oleh sutradara sendiri.

lalu bagaimanakah cara membuat sebuah skenario?
perhataikan langkah langkah berikut

Continue reading →

DASAR-DASAR CARA PEMBUATAN FILM

Film yang baik tentunya memiliki cara pembuatan yang baik dan sesuai kaidah. Proses pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking. Filmamaking melibatkan bebarapa tahap, antara lain ide, naskah, casting, shooting, editing, dan screening sebelum film dirilis secara besar-besaran.

Proses filmmaking dilakukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan berbagai konteks ekonomi, sosial, politik, serta menggunakan teknologi dan teknik yang sistematik. cara pembuatan film yang satu dengan lain pada dasarnya sama, yang membedakan adalah tantangan untuk mewujudkan step by step pembuatan tersebut.

Nah, kamu pecinta film dan ingin mencoba membuat film sendiri? Yuk, pahami dasar-dasar cara pembuatan film berikut ini!

1. Menentukan Ide Cerita

Buatlah sebuah ide cerita untuk filmmu. tentukan terlebih dulu genre film yang ingin kamu buat. Drama, horor, action, atau genre lain. Usahakan untuk menciptakan ide cerita yang tidak pasaran. Kalau toh kamu ingin mengangkat cerita yang sudah umum, kemaslah dengan unik. Selain itu, cobalah untuk menentukan tema cerita yang familiar dengan masyarakat karena biasanya masyarakat suka menintin film yang “ini kisah gue banget loh”.

2. Tentukan Sasaran Penonton

Setelah menentukan ide cerita dan tema. Tentukan pula film ini ingin ditujukan untuk siapa? Apakah anak-anak, remaja, atau dewasa? menentukan segmentasi penonton akan mempermudah kita membuat alur cerita yang menarik.

3. Membuat Sinopsis Film

Sinopsis adalah komponen yang harus ada dalam sebuah film. Semua film memerlukan sinopsis, tidak terkecuali film dokumenter. Tulislah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, tepat sasaran dengan konflik yang jelas, dan ending yang bisa memberi kejutan bagi penonton.

4. Menulis Skenario

Setelah membuat sinopsis singkat, langkah selanjutnya adalah menulis skenario. Skenario ini bisa kamu tulis sendiri atau meminta orang lain (yang kompeten) untuk menuliskannya. Skenario harus ditulis seecara detail dan rinci. Dimana scene akan diambil (apakah diluar atau di dalam ruangan), bagaimana ekspresi dan gerak-gerik para pemain, serta penjelasan dilokasi mana mereka akan mengambil gambar.

5. Menyiapkan Alat-alat Teknis

Tentukan story board (alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana), tentukan lokasi yang sesuai dengan skenario. Siapkan kru, lampu, kamera, setting, property, kostum, make up team, dll.

6. Tentukan Budget

Setelah menentukan semua alat teknis dan pemain yang kita inginkan, maka kita harus membuat anggaran agar tidak melebihi budget yang sudah kamu tentukan. seandainya anggaran melebihi budget mungkin kamu bisa menyiasati dengan “sewa” entah itu sewa kostum, properti atau alat sehingga biaya tidak terlampau membengkak.

7. Syuting dan Editing

Setelah ke enam komponen persiapan siap dan izin untuk pembuatan film sudah turun, maka kamu sudah bisa memulai proses syuting sesuai dengan skenario yang ada. Apabila proses syuting sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah mengedit film berdasarkan urutan scene dalam skenario.

8. Review dan Revisi

Setelah melalui tahap editing bukan berarti film sudah jadi. Alangkah baiknya jika kamu meriviewhasil film yang sudah ada kemudian melakukan revisi apabila ada scene yang jelak dan tidak sesuai dengan skenario. Scene tersebut bisa kamu buang atau kamu ganti dengan yang baru.

9. Buat Promosi

Setelah semua proses pembuatan selesai, saatnya kamu mempromosikan film yang kamu buat dengan berbagai media. Bis amelalui web, blog, twitter, facebook, poster, trailer, dan media lain.

10. Masukkan dalam DVD

Setelah seluruh proses persiapan, pembuatan, dan revisi selesai. Kamu bisa memasukkan film tersebut dalam keping DVD untuk digandakan. Entah itu untuk keperluan pribadi atau promosi.

Setelah memahami kesepuluh proses dasar pembuatan film ini, saatnya kamu menciptakan filmmu sendiri. Mulailah untuk latihan menulis skenario terlebih dahulu dengan membacacontoh format skenario. Mau belajar jadi filmmaker?

Source : 1 2 3

Photography Vision: Melihat “Penampakan” yang Anti Mainstream

Dalam fotografi, vision lebih penting daripada gear (kamera, peralatan). Vision menentukan apakah sebuah karya foto menonjol tidak.

Sulit mencari padanan bahasa Indonesianya, mungkin ‘visi fotografi’ atau ‘cara pandang pribadi’. Sudah beberapa tahun belakangan saya menyelenggarakan tur fotografi, seringkali setelah tur fotografi selesai, banyak foto yang mirip-mirip satu sama lain, dan rata-rata mirip dengan kartu pos yang dijual di tempat wisata.

https://i0.wp.com/us.images.detik.com/content/2014/08/25/1279/fotografer460.jpg

Kadang-kadang ada beberapa peserta yang membuat foto yang benar-benar berbeda dengan yang lain. Ternyata, peserta tersebut memiliki vision yang berbeda dengan orang lain, dan mampu mengekspresikannya dalam karya foto.

Vision pada intinya adalah melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain. Jika Anda melihat sebuah foto pemandangan atau sebuah tempat yang pernah Anda kunjungi, lalu foto tersebut beda sekali kesannya dengan apa yang Anda lihat dengan mata kepala sendiri, itu artinya Anda sedang melihat vision dari fotografernya, bukan foto dokumentasi tempat tersebut.

Maka dari itu, melatih vision sangat penting terutama untuk jenis fotografi LANDSCAPE dan travel karena siapa saja bisa datang kesana dan memotretnya dengan bebas.

Vision lahir dari dalam diri masing-masing, dipengaruhi oleh latar belakang sejarah diri kita dan apa yang kita sukai. Dengan kata lain Vision adalah refleksi dari diri kita. Kita tidak bisa mendapatkan Vision dari orang lain, maka itu, Vision itu sebenarnya tidak bisa diturunkan secara langsung seperti ilmu silat di seria TV

Contohnya kalau misalnya dalam tur fotografi saya menunjukkan: “Tuh di sana ada objek bagus tuh, ambil dengan lensa ini, dan setting ini…” Maka.. hasil foto tersebut adalah hasil vision saya, bukan yang memotret. Yang saya akan lakukan untuk membantu murid-murid saya memberikan beberapa ide dan menyiapkan kondisi untuk merangsang vision keluar dari dalam diri. Jika dibutuhkan saya akan memberi masukan tentang pencahayaan dan teknik fotografi yang baik

Continue reading →

Bagian-bagian Pada kamera DSLR

Pada kamera DSLR terdapat banyak sekali kontrol dan bagian-bagian yang mempunyai fungsi tersendiri. Berikut adalah penjelasannya:

– Handgrip
handgrip DSLRBagian ini digunakan untuk memegang kamera, baik tangan kanan memegang sisi sebelah kanan untuk mengontrol shutter dan tangan sebelah kiri untuk menahan kamera  sekaligus mengatur lensa (cincin zoom, diafragma, focus)

 

 

– Dial Mode Button
dial mode buttonAdalah sekumpulan tombul yang terdapat pada bagian atas kamera untuk memilih berbagai macam mode pengambilan gambar.

 

 

 

– Eyepiece atau dudukan mata
eyepieceEyepiece berfungsi sebagai dudukan mata saat kita melihat objek melalui viewfinder

 

 

 

– View Finder atau jendela bidik
viewfinder DSLRJendela bidik untuk melihat objek

 

 

 

Continue reading →

Perbedaan Kamera DSLR dan SLR

Pecinta dunia fotografi pasti akrab dengan istilah kamera dslr dan slr. Keduanya sering digunakan untuk sesi pemotretan yang berbeda meskipun sebenarnya fungsi utama keduanya sama, yaitu untuk menghasilkan gambar objek yang terang dan tajam.

Perbedaan Kamera DSLR Dan SLR

Kamera DSLR

Kamera ini sudah cukup modern dan memiliki mechanical mirror system dan pentraprisma untuk memfokuskan cahaya yang datang ke optical viewfinder. Nah, cara kerja kamera dslr sangat modern yaitu menggunakan teknik digital. Kamera jenis ini sudah tidak perlu gulungan film hitam sepertu dulu lagi. Hasil jepretan langsung disimpan di memori card yang bentuknya segiempat kecil namun mampu menyimpan banyak data.

DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Bila kita hendak memotret objek menggunakan kamera tersebut, maka kita harus melihat tempat memusatkan titik focus agar gambar yang dihasilkan pas. Memang kamera memiliki film yang bisa dilihat saat pemotretan, namun hasilnya kurang sesuai.

Continue reading →

Vodic ( Kumpulan Kaso Kata Dalam Duinia Penyiaran)

1.  AE : sebuah sandi untuk singkatan automatic membuka diagframa dalam shutter speed lensa camera
2.  A Page : Halaman skenario yang direvisi menjadi lebih panjang dari naskah aslinya sehingga diberi halaman khusus, misalnya 1A.
3. A Wind : Posisi emulsi film yang searah dengan muka.
4. Abrasion marks : Tanda abrasi , garis – garis atau goresan – goresan pada emulsi film yang biasanya di sebabkan terlalu lekatnya film saat di gulung.
5.                  Absolute temperature : Suhu mutlak  , sistem pengukuran yang dinyatakan dalam derajat kelvin.
6.                  Absorption : Serapan.
7.                  Abstract : Jenis film yang mempergunakan warna, gerakan, suara dan gambar-gambar irasional untuk menyampaikan sebuah maksud.
8.                  Abstraction : abstrak
9.                  Academy apeture :Frame 35 mm yang ditampilkan kamera dengan rasio 1.33:1.
10.              Academy awards : Penghargaan film bergengsi yang diselenggarakan oleh The Academy of Motion Picture Arts and Science (AMPAS) sejak tahun 1927.
11.              Academy leader : Sistem perhitungan yang dipergunakan pada permulaan film.
12.              Accelerator : bahan pengaktif : pemercepat

Continue reading →

Mengenal format file Video

Secara garis besar jenis format video dapat dibedakan menjadi

  • ASF(Advance Streaming Format ) (*.asf) : Microsoft Advance Streaming Media, biasa digunakan untuk jaringan
  • AVI(Audio Video Interleaved) (*.avi) : jenis format video yang dapat menyesuasikan format audio/suara dengan alat pemutar video
  • DV(Digital Video ) (*.dv) : jenis format video digital untuk kelas rumahan yang dikembangkan oleh perusahaan besar dan banyak digunakan untuk digital video kamera
  • VCDVideo (*mpg) : format video VCD
  • DVDVideo (*.vob) : format video DVD
  • MOV(*.mov) : format video apple Quick time banyak digunakan untuk pengiriman melalui jaringan internet, dan dapat menyesuaikan dengan berbagai bentuk/jenis format video lain
  • MPEG 1(*.mpg) : jenis format untuk kelas industri video dengan kualitas gambar VHS dan kualitas suara tingkat CD
  • MPEG 2(*.mpg) : jenis format untuk kelas industri video dengan kualitas gambar level siaran dan kualitas suara tingkat CD
  • MPEG 4(*.mp4) : jenis format video yang sudah di compress (diperkecil) untuk standard jaringan penyiaran dan komunikasi video dengan ukuran data yang kecil tetapi mempunyai kualitas gambar yang cukup baik.
  • WMV(Window Media Video) (*.wmv) : pengembangan dari bentuk format video ASF, banyak digunakan pada pengiriman lewat jaringan
  • 3GPP/3GP(3rd Generation Partnership Project) (*.3gp) dan MP4 (*.mp4) : jenis format video untuk multi media

Untuk mengetahui jenis format apakah video yang akan kita gunakan, kita dapat melihatnya pada window explorer dengan memilih type view – detail maka akan terdapat tampilan seperti gambar dibawah ini.

ELEMENT VISUAL

element visual ( elements of design, formal elements atau elements of art)
adalah bahasa yang ada untuk di komposisikan oleh fotografer untuk menghasilkan foto yang baik

berikut ini adalah penjabaran dari masing masing element tersebut


1. GARIS
Garis merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral.
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Di dalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain. Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.

Continue reading →