Category Archives: Konsep

Photography Vision: Melihat “Penampakan” yang Anti Mainstream

Dalam fotografi, vision lebih penting daripada gear (kamera, peralatan). Vision menentukan apakah sebuah karya foto menonjol tidak.

Sulit mencari padanan bahasa Indonesianya, mungkin ‘visi fotografi’ atau ‘cara pandang pribadi’. Sudah beberapa tahun belakangan saya menyelenggarakan tur fotografi, seringkali setelah tur fotografi selesai, banyak foto yang mirip-mirip satu sama lain, dan rata-rata mirip dengan kartu pos yang dijual di tempat wisata.

https://i0.wp.com/us.images.detik.com/content/2014/08/25/1279/fotografer460.jpg

Kadang-kadang ada beberapa peserta yang membuat foto yang benar-benar berbeda dengan yang lain. Ternyata, peserta tersebut memiliki vision yang berbeda dengan orang lain, dan mampu mengekspresikannya dalam karya foto.

Vision pada intinya adalah melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain. Jika Anda melihat sebuah foto pemandangan atau sebuah tempat yang pernah Anda kunjungi, lalu foto tersebut beda sekali kesannya dengan apa yang Anda lihat dengan mata kepala sendiri, itu artinya Anda sedang melihat vision dari fotografernya, bukan foto dokumentasi tempat tersebut.

Maka dari itu, melatih vision sangat penting terutama untuk jenis fotografi LANDSCAPE dan travel karena siapa saja bisa datang kesana dan memotretnya dengan bebas.

Vision lahir dari dalam diri masing-masing, dipengaruhi oleh latar belakang sejarah diri kita dan apa yang kita sukai. Dengan kata lain Vision adalah refleksi dari diri kita. Kita tidak bisa mendapatkan Vision dari orang lain, maka itu, Vision itu sebenarnya tidak bisa diturunkan secara langsung seperti ilmu silat di seria TV

Contohnya kalau misalnya dalam tur fotografi saya menunjukkan: “Tuh di sana ada objek bagus tuh, ambil dengan lensa ini, dan setting ini…” Maka.. hasil foto tersebut adalah hasil vision saya, bukan yang memotret. Yang saya akan lakukan untuk membantu murid-murid saya memberikan beberapa ide dan menyiapkan kondisi untuk merangsang vision keluar dari dalam diri. Jika dibutuhkan saya akan memberi masukan tentang pencahayaan dan teknik fotografi yang baik

Continue reading →

ELEMENT VISUAL

element visual ( elements of design, formal elements atau elements of art)
adalah bahasa yang ada untuk di komposisikan oleh fotografer untuk menghasilkan foto yang baik

berikut ini adalah penjabaran dari masing masing element tersebut


1. GARIS
Garis merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya garis dapat dibedakan menjadi: garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus dan garis spiral.
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Di dalam pemotretan Nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang ada didalam suatu foto. Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain. Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.

Continue reading →